Kamis, pelajaran psikologi kepribadian yang mbahas tentang A. Maslow. Pretty impressive, intinya yang aku tangkep dari teori itu adalah anything, semua yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah bertujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan belonging, kebutuhan harga diri dan tingkatan paling matang adalah aktualisasi diri. Pada tahap ini individu sudah bisa mengeluarkan semua potensi dirinya, mengeluarkan semua energi positif (aku gak tau kalimat yang sederhana yang bisa njelasin bagian ini, aku juga belum begitu ngeh, haha) dan berguna buat semua pihak, serta gak lagi di dominasi oleh pengaruh luar.
Impressive yang aku maksud adalah semua yang dilakukan manusia itu gak lain dan enggak bukan hanyalah untuk memenuhi bagian dari 4 kebutuhan dasar yang belum terpenuhi, with or without realizing. Di kelas, hal ini bikin aku jadi mikir, apa aja yang udah aku lakuin selama hidup ini. Apa yang bikin aku melakukan hal-hal tertentu. Tiba-tiba terlintas tentang orang-orang tertentu dan hal-hal tertentu yang terjadi di dalam hidupku. Kalo sebelumnya aku selalu yakin bahwa setiap kejadian, perilaku ato apapun yang aku dapatkan dari orang lain itu mereka lakukan karena alasan tertentu, mungkin sekarang aku bisa menambahkan kalo itu semua mungkin dilakukan sebagai salah satu usaha dan imbas dari usaha pemenuhan kebutuhan yang munkin belum sepenuhnya terpuaskan pada waktu sebelumnya. Kemudian terlintas lagi tentang sebuah cerita dari Mamah, aku tau waktu itu beliau marah dan gak punya toleransi dan gak bisa berfikir samapi sejauh itu tentang hal itu . Tapi, aku malah berfikir kalo itu wajar dilakukan seseorang, yah, imbas bagi orang lain terible tapi kalo diliat alasannya mungkin wajar, aku patut merasa kasihan.
Meskipun gak nyambung, saat itu pikiranku melayang ke ingatan saat aku tau suatu hal yang gak mengenakkan, lalu aku ingat orang-orang yang terlibat di dalamya. Lalu aku malu karena aku mungkin sudah tau kenapa dia bersikap begitu. Mbingungi.
Kalo teori kepribadian Maslow ini bener dan bisa digeneralisasikan, maka banyak banget komplikasi yang terjadi dalam diri manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar baik yang disadari atau pun tidak. Meningkat lagi konflik-konflik yang mungkin terjadi di antara manusia yan satu dengan yang lain karena usaha pemenuhan kebutuhan ini dipastikan kadang bergesekan dengan usaha orang lain. Well, mendukung pernyataan Bu Jati di Psikologi Kepemimpinan bahwa makin besar interaksi individu lain makin besar resiko konflik yang terjadi. Jadi inget omongannya Bu Vio, setiap interaksi di antara manusia pasti menimbulkan friksi.
Maybe that's the way why we have to learn to understand everything happened. To look closer to what's behind us.
Meskipun gak nyambung, saat itu pikiranku melayang ke ingatan saat aku tau suatu hal yang gak mengenakkan, lalu aku ingat orang-orang yang terlibat di dalamya. Lalu aku malu karena aku mungkin sudah tau kenapa dia bersikap begitu. Mbingungi.
Kalo teori kepribadian Maslow ini bener dan bisa digeneralisasikan, maka banyak banget komplikasi yang terjadi dalam diri manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar baik yang disadari atau pun tidak. Meningkat lagi konflik-konflik yang mungkin terjadi di antara manusia yan satu dengan yang lain karena usaha pemenuhan kebutuhan ini dipastikan kadang bergesekan dengan usaha orang lain. Well, mendukung pernyataan Bu Jati di Psikologi Kepemimpinan bahwa makin besar interaksi individu lain makin besar resiko konflik yang terjadi. Jadi inget omongannya Bu Vio, setiap interaksi di antara manusia pasti menimbulkan friksi.
Maybe that's the way why we have to learn to understand everything happened. To look closer to what's behind us.
0 komentar:
Posting Komentar